KOTA SURABAYA — Sondos J.R. Sheneiwra. Perempuan yang berasal dari Gaza City ini merupakan salah satu penerima manfaat program beasiswa dari Lazismu Wilayah Jawa Timur. Akhir Juli 2023 lalu, ia memenuhi undangan Lazismu Wilayah Jawa Timur dalam rangka mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan magister di salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menjadi tempat menempuh ilmu yang dituju, demi meraih cita-cita untuk menjadi seorang pendidik jika telah selesai menyelesaikan pendidikan dan kembali ke Palestina kelak.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur Bidang Penyaluran dan Pendayagunaan, Aditio Yudono menceritakan, beasiswa yang diberikan merupakan wujud realisasi dari program Save Palestine Lazismu Wilayah Jawa Timur. Sondos, sebagai penerima beasiswa, rela meninggalkan tanah kelahirannya untuk menempuh pendidikan di Indonesia dengan konsekuensi seperti perbedaan iklim, bahasa, budaya, dan jarak yang membentang ribuan kilometer. “Ia telah mantap menjatuhkan pilihan studi magisternya ke Universitas Muhammadiyah Surabaya yang beralamat di Jalan Sutorejo 59 Surabaya. Di UM Surabaya ia mengambil program studi S2 Pendidikan Islam,” tuturnya.
Sebelum pergi menuju ke Indonesia, lanjut Aditio, Sondos merupakan lulusan University of Al-Azhar di Gaza, Palestina yang merupakan cabang dari kampus yang berada di Kairo, Mesir. Sebelumnya, ia berencana melanjutkan ke jenjang magister di salah satu perguruan tinggi di Palestina, namun terkendala biaya. Di tanah kelahirannya dan negara Arab lainnya, biaya pendidikan S2 dan S3 sangat tinggi jika dibandingkan dengan di Indonesia.
Sesuai dengan visa, izin belajar, dan izin tinggal yang telah dikantonginya, perempuan kelahiran 1 Mei 1994 ini akan menempuh pendidikan S2 selama 2 tahun, dari tahun 2023 hingga tahun 2025. Setelah tinggal di Kota Surabaya, UM Surabaya memfasilitasi Sondos untuk belajar bahasa Indonesia secara intensif karena ia hanya menguasai bahasa Arab dan Inggris. Setelah fasih, Sondos akan tinggal di Ma’had Umar bin Khattab, sebuah pondok pesantren dengan pendidikan setingkat diploma di bawah UM Surabaya. Sebuah kesempatan baginya karena di tempat ini ia bisa mempraktikkan ilmunya untuk mengajar para santri, terutama dalam bahasa Arab dan tahsin Al-Qur’an.
“Saat ini walau masih intensif belajar bahasa Indonesia, ia sudah mulai menjalani kuliah semester pertama program magister di UM Surabaya. Bersama tujuh mahasiswa asing dari benua Asia lainnya yang juga studi di UM Surabaya, Sondos bertekad menempuh kuliahnya dengan tepat waktu dan dengan hasil yang membanggakan. Tentunya juga berkat dukungan donatur dan muzakki yang mengamanahkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu,” terang Aditio.
Ketika krisis kemanusiaan mulai menggema di Palestina, Sondos aktif dalam membantu Lazismu menggalang dana untuk negerinya. Salah satunya adalah yang dilakukan pada Kamis (19/10). Bertempat di SD Muhammadiyah 26 Surabaya, ia bersama amil Lazismu memfasilitasi anak-anak didik untuk membantu Palestina melalui penghimpunan donasi. “Kita doakan bersama agar Sondos tercapai cita-citanya dan mampu menjadikan masa depan Palestina jauh lebih baik pada masa mendatang. Aamiin,” pungkas Aditio.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]