Kegiatan Pelatihan Dan Pendampingan Penghitungan Zakat Profesi Bagi Amil Di Kantor Layanan Lazismu Aisyiyah Kota Medan

Selama sesi pelatihan, narasumber pertama, Muhammad Arifin Lubis, S.E.Sy., M.E., menyampaikan materi yang sangat mendalam tentang Regulasi Zakat dalam Pemerintah dan Muhammadiyah serta Perhitungan Zakat Profesi. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Amil yang profesional dan berkompeten, mengingat peran Amil sangat strategis dalam memastikan penghimpunan dan pendistribusian zakat dilakukan secara amanah, transparan, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Beliau menjelaskan bahwa pengelolaan zakat tidak hanya merupakan tuntutan syariah, tetapi juga wajib mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Dalam konteks Muhammadiyah, beliau juga menegaskan adanya Instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengharuskan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dikelola melalui lembaga resmi Muhammadiyah, yaitu LAZISMU. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengelolaan zakat tidak hanya legal dan sesuai hukum, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang lebih optimal kepada masyarakat luas melalui tata kelola yang profesional.

Selain itu, Muhammad Arifin Lubis, S.E.Sy., M.E., memberikan penjelasan rinci mengenai perhitungan zakat profesi, yang menjadi salah satu jenis zakat yang paling relevan di Kota Medan. Beliau menyampaikan bahwa latar belakang masyarakat perkotaan, termasuk Medan, yang mayoritas bekerja dalam berbagai profesi, menjadikan zakat profesi sebagai aspek yang harus dipahami dengan baik oleh para Amil. Beliau juga mengajak para peserta pelatihan untuk tidak hanya memahami teori perhitungan zakat profesi, tetapi juga mampu mengedukasi masyarakat dengan baik, sehingga semakin banyak umat Islam yang sadar akan kewajiban mereka untuk membayar zakat secara rutin dan teratur. Dengan begitu, zakat dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan umat.

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh narasumber kedua, Dr. Sudirman Suparmin, Lc., M.A., yang membawakan materi tentang Fiqih dan Tatacara Perhitungan Zakat. Dalam pemaparannya, beliau memberikan penjelasan mendalam yang dimulai dari dasar hukum zakat berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis. Beliau menjelaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi juga merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan sosial umat Islam, sebagaimana ditegaskan dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan sabda Nabi Muhammad SAW.

Dr. Sudirman Suparmin juga membahas fiqih zakat secara sistematis, dimulai dari definisi, jenis-jenis zakat, hingga ketentuan syariah yang mengatur pelaksanaannya. Beliau menekankan bahwa pemahaman yang benar mengenai fiqih zakat sangat penting bagi para Amil, karena mereka adalah pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penghimpunan dan pendistribusian zakat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Selain itu, beliau juga mengajak para peserta untuk aktif berdiskusi dan bertanya, sehingga materi yang disampaikan tidak hanya bersifat satu arah, tetapi juga interaktif. Hal ini bertujuan agar para Amil tidak hanya memahami konsep fiqih dan perhitungan zakat, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dengan baik saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dr. Sudirman Suparmin menutup materinya dengan menekankan pentingnya keikhlasan dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai Amil, karena zakat bukan hanya soal angka, tetapi juga amanah besar yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.